Penerapan Kejadian 12:1-9


Penerapan Kejadian 12:1-9

Ayat 1-3 : Panggilan Allah : Firman-Nya, Titah-Nya, Perjanjian-Nya, Pesan-Nya, Perintah-Nya, Suruhan-Nya.
panggilan/perintah Tuhan: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu”.  Di ayat 1-3 ini Allah menyuruh Abram untuk pergi dari tanah kelahirannya yaitu Ur-Kasdim. Abram kemudian mampu untuk mempengaruhi keluarganya termasuk ayahnya Terah untuk berangkat dari Ur-Kasdim ke Haran.
Ayat ini telah dijelaskan dalam Kejadian 11:31 “Lalu terah membawa Abram, anaknya, serta cucunya, Lot, yaitu anak Haran, dan Sarai, menantunya, isteri Abram, anaknya; ia berangkat bersama-sama mereka dari Ur-Kasdim untuk pergi ketanah kanaan, lalu sampailah mereka ke Haran, dan menetap disana.”
Jadi, didalam ayat ini Abram mengajak keluarganya untuk turut juga mendapat berkat oleh panggilan Allah kepadanya. Dimana pada saat itu beberapa keluarganya yang ikut yakni: Ayahnya Terah; Lot; dan Sarai untuk pergi ke tanah Kanaan.
Penerapan:
1.    Dari sini kita bisa belajar bagaimana Abram peka terhadap panggilan Allah kepadanya, ia menuruti perkataan Tuhan sekalipun ia mungkin tidak tahu apa tujuan Tuhan yang sebenarnya dalam hidupnya ditanah yang akan ditunjukkan Tuhan kepadanya. Kita juga sebagai hamba Tuhan yang telah mendapat panggilan untuk menjadi pekerja-Nya kiranya kita tidak perlu banyak bertanya; memberontak; serta terlalu memikirkan apa tujuan hidup kita sebagai hamba Tuhan. Kita perlu melakukan dan mengikuti alur dari proses yang akan kita jalani untuk membentuk kita supaya benar-benar siap bekerja melayani Tuhan dilapangan suatu saat.
2.    Abram juga tidak egois dan mementingkan dirinya sendiri atas panggilan Tuhan kepadanya yaitu supaya ia mendapat berkat dan menjadi orang besar. Sehingga ia membawa keluarganya untuk ikut ke Haran. Itulah juga sebabnya Lot juga ikut mendapat berkat pada saat ia pergi ke kota Sodom, kota yang subur itu (Pasal 13).


Ayat 4-6: Abraham berangkat dari Haran ke tanah Kanaan
Kemudian Abram berangkat sesuai dengan yang difirmankan Tuhan (ayat 12:1) yang kemudian dari Haran menuju Kanaan (tempat dimana Tuhan menyuruh Abram dalam panggilannya).
Penerapan
Berjalan dengan Iman,
Abram tetap menuju tempat sesuai dengan apa yang diperintahkan Tuhan dan membawa keluarganya. Tuhan selalu mempersiapkan yang terbaik sesuai rencanya bagi kita. Bisa saja kita seperti Abram dan keluarganya dimana mereka harus mengembara dan melakukan perjalanan panjang kepada suatu tempat dimana kita disasa bisa melayani dan mendapat berkat serta membagikan berkat kepada orang lain. Dalam hal ini kita harus peka terhadap tuntunan Tuhan kepada kita.

Kejadian 12:7-9: Janji Tuhan kepada Abram
7 Ketika itu TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman: "Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu." Maka didirikannya di situ mezbah bagi TUHAN yang telah menampakkan diri kepadanya.
8 Kemudian ia pindah dari situ ke pegunungan di sebelah timur Betel. Ia memasang kemahnya dengan Betel di sebelah barat dan Ai di sebelah timur, lalu ia mendirikan di situ mezbah bagi TUHAN dan memanggil nama TUHAN.
9 Sesudah itu Abram berangkat dan makin jauh ia berjalan ke Tanah Negeb.
jika kita lihat betapa sedikitnya pengiburan yang didapatinya di negeri yang ditujunya (ayat 8-9), sebab:
1.    Ia tidak memiliki negeri itu bagi dirinya sendiri: waktu itu orang kanaan diam dinegeri itu. ia mendapati negeri itu diduduki dan didiami oleh orang-orang Kanaa, yang kemungkinan merupakan tetangga yang jahat, dan tuan tanah yang lebih jahat lagi. Dan, dari yang tampak, ia tidak bisa mendapatkan tanah untuk menmancangkan kemahnya tanpa seizin mereka.
2.    Ia tidak mempunyai tempat kediaman di dalamnya. ia berjalan melalu negeri itu (ay. 6). ia pindah ke pegunungan (ay.. 8). Ia berangkat dan makin jauh ia berjalan (ay.9)
a.    Kadang-kadang sudah menjadi nasib orang baik bahwa mereka tidak bisa menetap, dan sering kali harus pindah-pindah tempat. Daud yang kudus juga berkelanan, berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain (Mzm 56:9 KJV)
b.    Sering berpindah-pondahnya ke berbagai macam keadaan, Abram tinggal sebagai orang asing. Pertama di lembah (ay.6) kemudian dipegunungan (ay.8), allah telam mempertentangkan yang satu terhadap yan glain
c.    Kadang memang orang baik harus memandang diri mereka sendiri sebagai orang asing dan dengan iman mereka tidak melekat padanya yang hanyalah sebuah negeri asing. Demikian juga yang diperbuat Abram (Ibr. 11:8-14)
d.    Dalam panggilan kita juga yang sering tidak kita mengerti keadaan yang ada sekarang ini, atau situasi yang kita anggap aneh. Sama seperti Abram, kita harus berkelana, dan terus berjalan dengan kekuatan demi kekuatan, seolah kita belum mencapai tujuan. Namun apabila kita benar-benar mengikuti jalan Tuhan, hidup kita akan bermakna dan sama seperti Abram.
Hal-hal diatas dapat kita pelajari sebagaimana kita menjadi Hamba Tuhan ataupun orang Kristen yang memiliki panggilan dari Allah.
Dan dengan itu semua, di ayat yang ke 7 Abram melakukan semuanya itu karena ia memegang janji Tuhan, pengharapan yang akan diberikan Tuhan kepadanya serta keturunannya. “Aku akan memberikan negeri itu kepada keturunanmu”. Tuhan akan memberikan negeri Kanaan kepada kepada Abram dan keturunannya, yaitu dimana telah direncanakan Allah kepadanya, yang sebelumnya tidak pernah diberitakan Allah kepada Abram. Namun ternyata Abram adalah orang yang taat, sehingga Tuhan menghendaki janji dan memilih Abram yang taat serta percaya kepada Tuhan itu, sehingga dibalik ketaatan ternyata Tuhan sudah menyiapkan janji dan pengharapan yang sangat besar kepada hamba-Nya.



Post a Comment

Lebih baru Lebih lama